TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 19 April 2012

Like Father Like Son



SHANGHAI – Lazimnya memang, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Seringkali peribahasa tersebut terwujud di dunia nyata. Kali ini, hal tersebut terjadi kepada Nico Rosberg, penguasa podium GP China, akhir pekan lalu.

Persis seperti yang dialami ayah Nico – Keke Rosberg di masa jayanya, Keke Rosberg menanti cukup lama untuk merasakan puncak podium. Begitu pun dengan Nico, yang baru kali ini mengecap status sebagai pilot jet darat tercepat di sebuah seri Formula One.

Keke Rosberg yang memulai langkahnya di F1 pada tahun 1978, harus menunggu selama lima tahun. Baru di musim 1982, Keke Rosberg menjadi yang tercepat di GP Swiss bersama tim TAG Williams.

Jejak Rosberg semacam ini, menambah sejarah 62 tahun Formula One dengan cerita yang serupa, dengan ‘kategori’, ayah dan anak meraih podium pertama. Sejarah semacam ini, sebelumnya terisi Graham dan Damon Hill, serta Gilles dan Jacques Villenueve.

Memang biasanya, kemenangan pertama selalu sulit dan harus punya kesabaran untuk menantinya. Rosberg pun teringat kata-kata di atas dari legenda Niki Lauda. Hal itu memang terjadi kepada Rosberg, yang baru mengenyam podium pertama setelah melalui 111 penampilannya sebagai driver F1.

“Bisa memuncaki podium, rasanya teramat luar biasa buat saya,” tutur Rosberg, sebagaimana dilansir CNN, Selasa (17/4/2012).

“Saya sudah cukup lama menunggu momen seperti ini dan Niki Lauda (juara dunia tiga kali) mengatakan bahwa kemenangan pertama, adalah raihan yang paling sulit. Jadi, jika memang benar selalu begitu, pastinya fantastis,” tuntas pembalap Jerman berdaral Finlandia tersebut